Kamis, 11 Oktober 2012

makalah ciri masyarakat perkotaan dan pedesaan


BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG MASALAH
Pada hakikatnya masyarakat di desa dan di kota memiliki watak dan prinsip yang berbeda, ini dikarenakan beberapa faktor diantaranya sebagai berikut : jumlah dan kepadatan penduduk, lingkungan hidup, mata pencaharian, corak kehidupan social, stratifikasi sosial, mobilitas social, pola interaksi social, solidaritas social,kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional.
B.      PERUMUSAN MASALAH
1.       Apa yang dimaksud masyarakat pedesaan dan perkotaan ?
2.       Apa saja ciri-ciri masyarakat pedesaan dan perkotaan ?
3.       Bagai mana perbedaan antara masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan ?
C.     TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
a.       Penulis mampu melakukan pengkajian yang terdiri dari pengumpulan data, analisis data, merumuskan masalah, dan memprioritaskannya.
b.      Mampu bekerja sama dengan keompok dengan menetapkan tujuan yang dicapai dan menyusun langkah pemecahan masalah bersama.
c.       Mampu melasanakan rencana yang telah ditetapkan bersama anggota.
d.      Mampu memahami dan mengerti isi dari makalah dan mempresentasikannya kepada audiens.
D.    METODE PENULISAN
Metode yang digunakan dalam perumusan dan pembuatan makalah ini adalah dengan metode pustaka, yaitu berupa pencarian informasi melalui sumber-sumber media cetak dan media elektronik.

BAB II
PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN
            Masyarakat Pedesaan adalah masyarakat yang kehidupannya masih banyak dikuasai oleh adat istiadat lama. Adat istiadat adalah sesuatu aturan yang sudah mantap dan mencakup segala konsepsi sistem budaya yang mengatur tindakan atau perbuatan manusia dalam kehidupan sosial hidup bersama, bekerja sama dan berhubungan erat secara tahan lama, dengan sifat-sifat yang hampir seragam.
Ada 3 pendapat yang dikemukakan mengenai pengertian desa, antara lain:
1 . Menurut Sutardjo Kartohadikusuma
desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan sendiri.
2. Menurut Binart
desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik dan kultural yang terdapat disuatu daerah.
3. Menurut Paul H. Landis
desa adalah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa.
                Masyarakat perkotaan adalah masyarakat yang kehidupannya banyak dipengaruhi oleh perkembangan jaman seperti dari dampak globalisasi. Secara umum, masyarakat perkotaan sosialisasinya sudah berkurang dan kepribadiannya beragam. Kurangnya rasa sosialisasi karena masyarakat perkotaan sudah sibuk dengan kepentingannya masing-masing, sedangkan dari kepribadiannya masyarakat perkotaan kebanyakan sedikit stress karena banyaknya target/pencapaian yang harus dicapai dalam jangka waktu tertentu. Pola interaksi masyarakat perkotaan lebih ke motif ekonomi, politik, pendidikan, dan terkadang hierarki dan bersifat vertikal serta individual. Pola solidaritas sosial masyarakat perkotaan terbentuk karena adanya perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat. Walaupun begitu, tidak semua masyarakat perkotaan seperti apa yang dijelaskan di atas.
Masyarakat perkotaan sering disebut urban community, pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan.
B.     CIRI-CIRI MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN

Ciri-ciri masyarakat pedesaan :
Karakteristik umum masyarakat pedesaan yaitu masyarakat desa selalu memiliki ciri-ciri dalam hidup bermasyarakat, yang biasa nampak dalam perilaku keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat dicontohkan pada kehidupan masyarakat desa di jawa. Namun dengan adanya perubahan sosial dan kebudayaan serta teknologi dan informasi, sebagian karakteristik tersebut sudah tidak berlaku. Berikut ini ciri-ciri karakteristik masyarakat desa, yang terkait dengan etika dan budaya mereka yang bersifat umum.
1.      Sederhana
2.      Mudah curiga
3.      Menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku didaerahnya
4.      Mempunyai sifat kekeluargaan
5.      Lugas atau berbicara apa adanya
6.      Tertutup dalam hal keuangan mereka
7.      Perasaan tidak ada percaya diri terhadap masyarakat kota
8.      Menghargai orang lain
9.      Demokratis dan religius
10.  Jika berjanji, akan selalu diingat
Sedangkan cara beadaptasi mereka sangat sederhana, dengan menjunjung tinggi sikap kekeluargaan dan gotong royong antara sesama, serta yang paling menarik adalah sikap sopan santun yang kerap digunakan masyarakat pedesaan.
Ciri-ciri masyarakat perkotaan :

1.       Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dnegan kehidupan keagamaan didesa.
2.       Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang-orang lain.
3.       Pembagian kerja diantara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
4.       Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota   daripada warga desa
5.       Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan menyebabkan bahwa interaksi- interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi
6.       Jalan kehidupan yang cepat dikota-kota mengakibtkan pentingnya faktor waktu bagi warga kota.
7.        Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata dikota-kota.

C.    PERBEDAAN MASYARAKAT PEDESAAN DAN MASYARAKAT PERKOTAAN
1.       Lingkungan Umum dan Orientasi Terhadap Alam, Masyarakat pedesaan      berhubungan kuat dengan alam, karena lokasi geografisnya di daerah desa. Penduduk yang tinggal di desa akan banyak ditentukan oleh kepercayaan dan hukum alam. Berbeda dengan penduduk yang tinggal di kota yang kehidupannya “bebas” dari realitas alam
2.      Pekerjaan atau Mata Pencaharian, Pada umumnya mata pencaharian di daerah pedesaan adalah bertani tapi tak sedikit juga yang bermata pencaharian berdagang, sebab beberapa daerah pertanian tidak lepas dari kegiatan usaha
3.       Ukuran Komunitas, Komunitas pedesaan biasanya lebih kecil dari komunitas perkotaan
4.       Kepadatan Penduduk, Penduduk desa kepadatannya lebih rendah bila dibandingkan degan kepadatan penduduk kota, kepadatan penduduk suatu komunitas kenaikannya berhubungan degan klasifikasi dari kota itu sendiri.
5.       Homogenitas dan Heterogenitas, Homogenitas atau persamaan ciri-ciri sosial dan psikologis, bahasa, kepercayaan, adat-istiadat dan perilaku nampak pada masyarakat pedesaan bila dibandingkan dengan masyarakat perkotaan. Di kota sebaliknya penduduknya heterogen, terdiri dari orang-orang degan macam-macam perilaku dan juga bahasa, penduduk di kota lebih heterogen
6.       Diferensiasi Sosial, Keadaan heterogen dari penduduk kota berindikasi pentingnya derajat yg tinggi di dlm diferensiasi Sosial.
7.      Pelapisan Sosial, Kelas sosial di dalam masyarakat sering nampak dalam bentuk “piramida terbalik” yaitu kelas-kelas yang tinggi berada pada posisi atas piramida, kelas menengah ada diantara kedua tingkat kelas ekstrem dari masyarakat.











BAB III
KESIMPULAN

  • Masyarakat Pedesaan adalah sekelompok orang yang hidup bersama dan bekerjasama yang berhubungan secara erat tahan lama dengan sifat-sifat yang hampir sama (Homogen) disuatu daerah atau wilayah tertentu dengan bermata pencaharian dari sektor pertanian (Agraris), Sedangkan masyarakat kota ialah masyarakat yang tinggal di tengah-tengah kota, gaya hidup induvidual, jalan pikiran yang rasional dan tidak terikat pada norma tertentu.
·         Meskipun banyak sekali perbedaan antara masyarakat desa dan kota, namun diantara kedua komponen tersebut memiliki hubungan yang signifikan, artinya kehidupan perekonomian di kota tidak akan berjalan dengan baik bila tidak ada pasokan tenaga atau barang dari desa , begitu juga sebaliknya.










DAFTAR PUSTAKA
Ø  Ardiwinata,Jajat.2007.Sosiologi Antropologi Pendidikan.Bandung:UPI PRESS
Ø  Fathoni,Abdurrahmat.2006.Antropologi Sosial Budaya.Jakarta:PT Rineka Cipta
Ø  http://www.scribd.com/doc/42585724/MASYARAKAT-PEDESAAN-DAN-MASYARAKAT-PERKOTAAN